Lama rasanya Penulis tidak menjumpai Pembaca melalui postingan di blog ini. Awalnya Penulis berencana menjadikan project ini sebagai project akhir tahun 2016, tetapi ternyata berubah menjadi project awal tahun 2017 (terlambat 4 bulan). Tentunya setelah melalui beberapa perbaikan dan modifikasi sampai beberapa kali.
Dasar idenya sebenarnya sangat sederhana, masih menggunakan sistem split oscilator antara transmitter dan receiver, tetapi keduanya dikontrol oleh PLL secara bergantian, sehingga Transmitter dikontrol oleh PLL, demikian juga Receiver. Sehingga memungkinkan transmitter dan receiver disetting full duplex untuk membuka RPU (Radio Pancar Ulang) atau half duplex untuk komunikasi direct. Rasa penasaran tentunya sangat Penulis harapkan dari para Pembaca yang budiman untuk terus membaca tulisan kali ini. :-)
Skema Lengkap
Komponen PLL unit menggunakan IC CD4060 sebagai pembagi frekuensi X-tal pembangkit frekuensi referensi, IC CD4046 sebagai detektor fasa, IC TC9122 sebagai programmable divider penentu frekuensi dan IC LB3500 sebagai prescaller atau pembagi frekuensi. Penulis menggunakan X-tal 3,2 MHz untuk step 25KHz dan 6,4 MHz untuk step 50KHz. Untuk keperluan komunikasi sebaiknya menggunakan step 25KHz agar menghemat bandwith dan diharapkan dengan power yeng kecil bisa mencapai pancaran semaksimal mungkin.
PLL Unit
Apabila kita menggunakan divider TC9122, dengan step 25KHz, maka
frekuensi maksimal yang bisa dituning adalah sampai dengan 90 MHz.
Sangat cocok dikombinasikan dengan tuner VCO merek mitsumi yang
mempunyai range frekuensi 65 - 90 MHz di sisi receivernya.
Tuner VCO Mitsumi
Bagian receiver, Front end menggunakan tuner VCO dengan range frekuensi 65 - 90 MHz, kemudian sinyal IF diperkuat oleh satu tingkat penguat menggunakan transistor 2SC9018 atau FCS9018. Discriminator menggunakan IC TA7640 atau KIA6040, selanjutnya sinyal audio diperkuat menggunakan IC 386 menjadi sekitar 1-2 watt. Bagian led indikator sinyal pada IC TA7640 / KIA 6040 Penulis modifikasi menjadi adjustable squelch processor agar pesawat tetap senyap ketika tidak ada sinyal yang masuk.
Jumper Board
Kaki IC TC9122 nomor 3 - 16 Penulis hubungkan dengan diode switch sehingga memungkinkan pergantian antara TX dan RX (lihat skema). Pada gambar diatas, dioda switch penulis letakan di bawah PCB, sehingga terlihat dari atas tetap bersih. Dioda menggunakan IN4148 sebanyak 28 buah, 14 buah untuk TX dan 14 buah untuk RX. Photo dibawah ini mungkin akan memperjelas gambaran dari Penulis. Photo ini merupakan versi awal dari jumper board yang Penulis buat.
Jumper Board
Bagian VCO Transmitter, Penulis menggunakan C9018 atau C829, atau bisa juga dicoba type transistor yang lain (desain PCB menggunakan C9018), buffer menggunakan C2026 atau KSP10 dalam penguat kelas A, driver menggunakan C2053 atau C2538 juga dalam bentuk penguat Kelas A dan Final menggunakan C1971 dirangkai sebagai penguat kelas AB. Output dari Final diperhalus oleh Low Pass Filter dengan cut off di frekuensi 90 MHz. Seperti biasa dalam perakitan pemancar, perakitannya harus bertahap per tingkat kita tes, sehingga dihasilkan keluaran yang bersih dan minim harmonik.
Rangkaian dalam Pengetesan
Rangkaian dalam Box
Penampakan bagian Final
Secara umum rangkaian sangat stabil dan cukup handal. Penulis sudah berhasil membuatnya sebanyak 3 unit pada step 50KHz dan 25 KHz. Tanpa menggunakan frekuensi display, Penulis bisa melakukan setting frekuensi hanya dengan mengandalkan jumper dan lock indikator. Kelemahan adalah pesawat tidak bisa digunakan untuk scanning frekuensi karena masih mengandalkan jumper untuk tuning frekuensinya.
Apabila para Pembaca berminat untuk merakitnya, dibawah ini Penulis sertakan desain PCB serta layout-nya.
Desain PCB ukuran 15,66 x 7,95 cm
Penampakan lay out komponen & jalur PCB
Gambar Tata Letak Komponen (tanpa hole)
Desain Jumper Board ukuran 4,15 x 2,42 cm
Lay out dan Tata Letak Jumper Board
Akhirnya Penulis ucapkan selamat mencoba bagi yang ingin mencobanya dan semoga kesuksesan selalu menyertai para Pembaca yang Budiman.
Mantaaabbbb.........
BalasHapusMantaaabbbb.........
BalasHapusblum bisa bikin controlnya Om, masih pake jumper hehe...
HapusJoss jum... ☺
BalasHapuspengen niru nggone njenengan rung iso Kang
Hapusmaturnuwun mas ilmu nya ,,berbagi itu indah mas jenengan hebat dari yg lebih hebat mau berbaggi
Hapussama-sama mas, sebisa-bisanya saya mas ...
HapusKalau pke thumwel seperti pda ht2n ap hrus pke jumper jga..
BalasHapusBisa denger suara sendiri gk ini ya
As yok kalo jampernya di ganti tumblewele bisa gak mas
BalasHapusAs yok kalo jampernya di ganti tumblewele bisa gak mas
BalasHapusBisa, tapi tetap aj angkanya tdk menunjukkan nilai frekuensinya
HapusAyo mas bikin lagi buat brik brikan
Hapusjoooooooooos
BalasHapusmantab boss oscilator sangat bagus minim harmonic dan sangat kuat
BalasHapussudah mencoba ya mas? tinggal dibuatkan controller, biar bisa scanning
HapusPll nya ini pake jeda tidak ms pas pertama di nyalakan?
BalasHapustidak ada jedanya mas, malah proses locknya terdengar oleh lawan mirip roger beep, di kirain pake roger beep pdhl nggak saya kasi
HapusMas boleh minta nomer wa nya mas..kalu berkenan
HapusTrimakasih
itu nomor saya di pojok atas mas
HapusOm ini spilt system atau direct?
BalasHapusApakah Frequency pemancar dan penerima ini langsung serobit atw tida ?
BalasHapusmasih sistem split mas, blum bisa bikin yg pake mixer, maaf baru bales
Hapus