Beranda

Minggu, 21 Juni 2015

IR Remote Control 5 Channel

Pada postingan sebelumnya Penulis pernah membuat Infra Red Switch yang inputnya menggunakan sembarang Remote Control dan hanya untuk mengendalikan satu perangkat saja.  Pada posting kali ini, Penulis coba share hasil percobaan Penulis, tentang membuat sendiri rangkaian Remote Control 5 channel dengan memanfaatkan IC bekas mainan Radio Control mobil.
Mungkin belum banyak pembaca yang tahu, bahwa sebenarnya IC pada mainan mobil RC murahan, merupakan sepasang encoder dan decoder yang bisa kita manfaatkan untuk membuat IR Remote Control dengan penambahan beberapa komponen tentu saja.  Pada bagian pemancar RC kalau kita amati pada badan IC tertulis TX-2x yang memiliki jumlah kaki 14, sedangkan pada bagian penerimanya tertulis RX-2x yang memiliki jumlah kaki 16.  Penulis menyebutnya "x" karena ternyata di pasaran banyak sekali variannya, umumnya TX/RX-2B, tetapi ada juga TX/RX-2C, 2G, NK2622 (tx), SM6136B (tx), SM6135 (rx) dan lain - lainnya.
Penulis mencoba mencari referensinya dengan bantuan situs pencari legendaris yang sudah pasti serba tahu, dan akhirnya Penulis mendapati Datasheet dari IC TX-2B/RX-2B buatan Silan Semiconductor.  Menurut Datasheet tersebut dinyatakan bahwa IC encoder - decoder tersebut ternyata memiliki 5 channel, meskipun pada prakteknya yang dipakai cuma 4 channel saja (maju - mundur & kiri - kanan), kecuali pada mainan RC kelas menengah yang memanfaatkan 1 channel sisanya untuk Turbo speed.
Dari hasil pengamatan Penulis, meskipun terdapat perbedaan, tetapi sebenarnya memiliki beberapa blok yang hampir sama.  Tentunya para Pembaca pernah mengalami dua mobil RC bisa dikontrol hanya dengan satu Radio Control saja padahal setelah dibuka ternyata IC-nya berbeda.
Berbekal dari datasheet serta beberapa rongsokan mainan RC, Penulis coba menerapkan test circuit yang terdapat pada Datasheet tersebut dan ternyata berhasil.  Membosankan rasanya jika hanya berkutat dengan teori tanpa adanya bukti hasil percobaan, maka tanpa berlama - lama dibawah ini Penulis tampilkan beberapa foto hasil dokumentasi percobaan yang telah dilakukan.

 
 Test Circuit untuk aplikasi Infra Red
 
Beberapa rongsokan RC yang akan Penulis ambil IC-nya

  
Rangkaian IR Remote Control 5 channel

 
Rangkaian yang sudah dimasukkan ke dalam box.  Ketika di test dengan cara memencet tiap tombol, maka LED Infra Red akan menyala


Rongsokan RX yang akan Penulis ambil IC-nya

Rangkaian Receiver IR, outputnya Penulis sambungkan terlebih dahulu dengan LED untuk pengetesan

Proses Pengetesan IR 5 channel

  
 Setelah kita pastikan semua channel berfungsi, kemudian kita pasang komponen relay driver serta relay-nya.  Sensor IR menggunakan sensor TV, Penulis sambungkan dengan kabel lengkap dengan dudukannya.
 
 Rangkaian IR RX 5 channel siap disambungkan dengan 5 alat

Penulis hanya menyambungkan output rangkaian RX dengan relay driver, sehingga relay pada rangkaian tersebut sifatnya hanya momentary switch, berarti ketika tombol dilepas maka relay juga akan OFF.  Bila menginginkan relay ON terus, maka yang digunakan adalah rangkaian toggle switch.
Bila para Pembaca berminat untuk mencobanya, maka dibawah ini penulis sertakan desain PCB serta layout komponennya.

Tata Letak komponen rangkaian IR TX 5 channel

Desain PCB ukuran 2,9 x 5,8 cm

 Tata Letak Komponen IR RX 5 channel
 
Desain PCB ukuran 7,4 x 6,3 cm

Resistor yang terdapat pada kaki 11-12 pada TX dan kaki 4-5 pada RX adalah penentu frekuensi encoding - decoding sinyal.  Pada rangkaian diatas Penulis menggunakan nilai 220K.  Nilai resistor ini bisa diubah - ubah dengan nilai antara 100 - 500 K, sehingga kita bisa membuat remote control khusus yang tidak bisa dikontrol oleh remote control yang lainnya.
Akhirnya, Penulis ucapkan selamat mencoba & semoga sukses.






Selasa, 16 Juni 2015

70 - 110MHz FM Receiver

Seiring dengan langkanya tuner blok jenis PTO (Permeability Tuned Oscillator) di pasaran, maka Penulis mencoba untuk membuat Radio Penerima FM dengan frontend menggunakan tuner jenis VCO (Voltage Controlled Oscillator).  Sebenarnya frontend jenis ini biasa dipergunakan pada Radio mobil dengan sistem kontrol PLL.  Namun demikian bisa juga dikontrol secara manual dengan tuning menggunakan potensiometer.
Pada rangkaian yang sudah Penulis buat, seperti biasa untuk IF Amplifiernya, Penulis menggunakan IC "legendaris" LA1260 yang mudah didapatkan di pasaran, serta IC LM 386 untuk penguat audionya.

Pin - pin Tuner VCO merek MITSUMI yang Penulis pergunakan adalah sebagai berikut :

Berurutan dari kiri ke kanan
Pin 1 - Oscillator
Pin 2 - IF Out
Pin 3 - VCC (5-10 volt)
Pin 4 - V Tuning
Pin 5 - Ground
Pin 6 - Ground
Pin 7 - Ground
Pin 8 - Antenna
Selain itu terdapat tambahan dua kaki pada bagian body, yang masing - masing tentunya terhubung dengan ground.

Skemanya yang penulis gunakan seperti di bawah ini :

IC regulator 7809 dipergunakan untuk meregulasi VCC, sehingga didapatkan tegangan yang stabil untuk mensuplai Tuner itu sendiri serta dipergunakan untuk Tegangan Tuning.  Sedangkan untuk mensuplai IC LA1260 penulis menggunakan regulator dioda zener 4 - 6 volt.  Berdasarkan percobaan, apabila dipergunakan IC regulator 7808, maka tuning maksimal hanya akan mencapai frekuensi 107MHz, dengan demikian semakin besar tegangan tuning, maka frekuensi akan semakin naik.

Di bawah ini beberapa foto rangkaian yang sudah Penulis buat :
 

Berdasarkan hasil pengetesan, sensitifitas masih kalah apabila dibandingkan tuner jenis PTO, namun demikian noise terdengar lebih rendah dibandingkan tuner jenis PTO.  Keunggulan tuner jenis ini adalah mempunyai range frekuensi yang lebar, karena dalam 270 derajat putaran potensiometer, mencakup frekuensi 70 - 110MHz, namun hal ini pulalah yang menyebabkan sensitifitasnya masih terasa kalah apabila dibandingkan dengan tuner jenis PTO.
Untuk meningkatkan selektifitas serta selektifitasnya, maka aturlah ferit transformator IF yang terdapat pada tuner, sehingga didapatkan suara yang terkeras dan terbagus, serta nyala indikator LED yang sesuai.  Untuk tuningnya putarlah potensio tuning, pelan - pelan sehingga akan tertangkap siaran lokal maupun luar kota.  Dengan menggunakan antena luar, Penulis berhasil menangkap beberapa radio luar kota.  Bagi para "briker underground", sangat cocok digunakan untuk memantau frekuensi 70 - 87MHz yang biasa mereka gunakan untuk berkomunikasi.
Apabila para Pembaca berminat untuk membuatnya sendiri, di bawah ini Penulis sertakan desain PCB,  serta Layout dan Tata Letak Komponennya.

Tata Letak Komponen



PCB ukuran 5 x 8,4 cm

Akhirnya Penulis ucapkan selamat mencoba dan semoga sukses selalu.