Beranda

Minggu, 09 November 2014

Membuat Transmitter untuk Brik-brikan

Pemancar ini merupakan hasil perbaikan dari pemancar sebelumnya yang menggunakan Tuner Blok sebagai oscilatornya.  Pada versi sebelumnya (baca : http://elektronikanalog.blogspot.com/2013/08/200-400-mwatt-vhf-fm-transmitter.html) ukuran resistor bias hanya meniru yang biasa dibuat oleh rekan-rekan briker.  Namun pada kesempatan kali ini ukuran resistor bias benar - benar ditetapkan melalui sebuah perhitungan sehingga ketika tidak ada sinyal yang masuk, maka basis transistor akan mendapatkan tegangan sebesar 0,6 - 0,7 volt sehingga transistor akan tetap dingin dan ketika mendapatkan sinyal input, maka transistor hanya akan terasa hangat.
Semua tingkatan Buffer dan Final bekerja pada kelas A, sehingga akan didapatkan power output dari 200 - 400 mwatt pada rentang frekuensi 72 - 87MHz.  Penulis tambahkan juga Low Pass Filter, sehingga dihasilkan sinyal yang bersih dan diharapkan agar tidak memunculkan spletan yang mengganggu siaran radio maupun televisi.  
Karena pemancar ini dikhususkan untuk berkomunikasi atau brik-brikan, maka Penulis tambahkan juga relay untuk pergantian power dan antena antara Transmitter dan Receiver.  Di dalam skema maupun gambar belum penulis sertakan toogle switch untuk keperluan zerobeat, namun dalam layout maupun skema sudah Penulis sertakan keterangannya.  Pada saat proses zerobeat (menyamakan frekuensi), maka toggle switch akan mengalirkan tegangan ke regulator 7809 yang memberikan tegangan untuk oscilator dan preamp mic saja, sehingga pada receiver akan menerima sinyal dari oscilator yang sudah dimodulasi.
skema rangkaian

Ketika PTT (push to talk) switch ditekan, maka tegangan akan mengalir pada buffer & final sehingga akan terpancar sinyal ke antena, sementara power dan antena ke receiver akan terputus.  Di bawah ini merupakan rangkaian yang sudah jadi.



Pengetesan pada frekuensi 72,7MHz powermeter menunjukkan sekitar 300mwatt


Sedangkan pada frekuensi 83,9MHz power meter menunjuk sekitar 200mwatt


Hasil test cukup memuaskan ketika Penulis koneksikan dengan antena groundplane dengan ketinggian kurang lebih 10 meter dapat Penulis gunakan untuk berkomunikasi dengan salah seorang rekan yang berjarak sekitar 8-10 km dengan sinyal diterima 80% dan modulasi yang jernih.  Dan yang lebih mengejutkan lagi ketika Penulis coba untuk membuka RPU (radio pancar ulang) yang berjarak kurang lebih 100 km dari Penulis, pada frekuensi 72,7MHz ternyata bisa diterima dengan modulasi yang sangat jelas.
Apabila para Pembaca berminat untuk membuatnya dibawah ini Penulis sertakan desain PCB, layout dan tata letak komponennya.
Tata Letak Komponen

PCB ukuran 4,92 x 9,95 cm

Pada desain PCB diatas bagian ground belum penulis blok, sehingga pada saat proses pembuatan PCB, silakan diblok sendiri bagian ground-nya.  Usahakan agar bagian ground atau kutub negatif, terutama pada rangkaian pemancar adalah sebanyak mungkin, untuk meminimalkan munculnya osilasi liar dan harmonisa.
Akhirnya Penulis ucapkan selamat mencoba dan semoga sukses.

104 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. cara membuat toroidnya gimana atau pengantinya harus berapa lililtan satu lagi kalo pake antena telekopik kira kira jangkauan bisa berapa km.
    makasih salam sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo di rangkaian diatas kebetulan saya pake toroid "hidung babi" bekas booster TV mas, dililit pake kawat 0,5mm 3 lilit aja, bisa juga pake ferit cincin bekas lampu neon hemat energi, dililit sampe penuh, pernah juga saya bikin gak pake ferit, cuma arah lilitannya dibuat terbalik (tidak sama dengan lilitan lainnya)...belum coba pake antena teleskopik mas, masalahnya kalo gak match finalnya langsung terbakar, pernah dulu kelupaan pasang antena, resistor dari emitor final langsung hangus & TRnya juga ikutan mati

      Hapus
  3. itu mas kan didaerah saya trimer sudah jarang dijual bisa gak diganti ma c biasa kira kira berapa nilainya kalau diganti,

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa mas, masuk ke 2053 saya pake 22-27pF, kluar dari 2053 pake 33-100pF, capasitor ke ground kasi 5-10pF

      Hapus
  4. mas yok mau nanya saya kan dan merakit skema diatas trus dicoba jangkauannya kok pendek sekali ya pakai penerima Fm biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo pake radio penerima FM biasa yang bekerja pada band 87-108 sudah pasti jangkauan pendek, karena kalah bersaing dengan radio komersial yang rata-rata powernya ratusan watt beserta sinyal harmoniknya (anakan-anakannya), atau mungkin ada faktor lain misal munculnya oscilasi liar, cara ngecek buffer-final dikasi power, trus oscilator dimatikan, output antena harusnya tidak keluar sinyal, kalo oscilator dimatikan tapi keluar sinyal, maka perlu dicek bagian buffer-final karena keluar oscilasi liar, kalau kasusnya seperti itu, mungkin yang ditangkap di radio bukan sinyal asli tapi sinyal hasil oscilasi liar tadi

      Hapus
  5. mas yok kan saya gak punya swr tuh, punya gak skema swr sederhana buat ngecek kuatnya sinyal

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo untuk ngecek power pakenya power meter mas, bukan SWR, SWR gunanya utk matching antena, tetapi terkadang dua alat tsb dijadikan satu, saya ada sebenarnya SWR meter resistif, sementara untuk perakitan pemancar setidaknya Anda harus punya RF probe untuk mengetahui penguatan di tiap tingkatan, tulisan tentang RF probe sudah pernah saya posting juga di blog ini, silakan dicari

      Hapus
  6. sat lagi mas yok gimana caranya agar ocilator tx gak terpengarh oleh splay tegangan soalnya saya coba diberbagai tegangan osc nya berbah bah

    BalasHapus
    Balasan
    1. stabilitas tegangan sangat diperlukan oleh bagian oscilator, tegangan berubah-ubah, otomatis frekuensi juga pasti akan berubah, kalo bisa khusus oscilator diberi regulator sendiri mas, bisa pake IC 7805-7809

      Hapus
  7. Salam kenal mas Yok, saya tertarik sekali dg tulisan2 di blog anda. Gmn gmn produk2 homebrewnya sdh diproduksi mas, terutama pcb2-nya sy pengin beli klo sdh ada. Kebetulan sy dekat dg lokasi anda di Pati, sy di Jekulo Kudus, Njenengan Pati nya tepatnya di mn mas? Sdh mendesain transmitter fm brik2-an yg langsung zerobit mas? Tksh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, sebenarnya tidak memproduksi mas, cuma bikin berdasarkan pesanan aj, misalnya yg ini sbnrnya pesenan temen dari daerah Kuningan Jabar, utk PCB saya membuat sendiri dlm jumlah kecil, blum disablon jadi gak ada "marking"nya, transceiver yang half duplex idenya sudah ada, baru coba merancang sehingga belum terealisasi, kalo dah jadi pasti saya share disini

      Hapus
  8. السلام عليكم
    Sy mau tanya mas.
    1. Kalau diambil skema boosternya saja trus Osilatornya diganti dengan koker bisa gk (atau dengan skema wireless mic yang ada di blog ini), kalau bisa apanya yang harus diganti?
    2. Antena pemancar yang mudah dirakit n jarak pancar jauh. karena mau sy arahkan ke RPU

    thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikum salam
      1.bisa sekali mas, utk oscilatornya kasi aja regulator 5volt, trus out dari lilitan kasi 18pF baru masuk ke buffer, kalo misalnya masih lemah tambah aja satu buffer lagi
      2. antena yang saya pakai jenis groundplane dulunya bekas ring O, loading tak bikin 1/8 lambda bukan jenis DC grounding brarti tidak konslet, trus pecutnya 5/8 lambda & sirip ato kumisnya 1/4 lambda

      Hapus
    2. Sm Dipole kira2 bagus mana mas?
      Kalau ada skema antenannya tolong dishare hehehe..
      mau coba nih.

      Hapus
    3. lebih bagus groundplane, dipole gainnya kecil & lebih match dg kabel 75 ohm, pernah coba juga antena bazoka bagus juga bisa broadband, cuma SWR agak tinggi tapi bisa rata di hampir semua frekuensi...rencana mo main di frekuensi berapa nanti coba saya hitungkan panjangnya, tapi syaratnya harus punya bracket 90 derajat utk bikin groundplane spt punya saya

      Hapus
    4. apakah skemanya sperti ini
      http://highfields-arc.co.uk/beginner/foundation/files/58wave.gif

      Hapus
    5. Ya, konstruksinya sama persis, cuma bagian atas pake 5/8 lambda, loadingnya 1/8 dan kumis2nya 1/4 lambda

      Hapus
    6. Transistor C2053 apakah bisa diganti dengan C3807,
      trus apakah output C930 yang ke 2 bisa dorong C3807?

      Hapus
    7. blum pernah coba mas, silakan dicoba aj

      Hapus
    8. Mas yok saya bisa minta ni wa. Ini no wa saya 081281261670

      Hapus
  9. Mas Yok display frequencynya bikin sendiri atau beli jadi..?? nempelin inputnya di bagian mana tuu Mas Yok..? terus cara modif nurunin frequency Osc Tuner kaleng nya gimna ya Mas Yok..., Mohon sharingnya , Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. freq display-nya saya beli jadi mas, sekarang dah jadi barang langka di tempat saya, komponennya jg gak ada yg jual, utk inputnya cuma saya tempelkan pd bagian ground transmitter, utk menurunkan frekuensi cukup diparalelkan capasitor sekitar 15-18pF pada lilitan oscilator, atau disolderkan pada bagian bawah condensator trimernya jg bisa, sedangkan 2 lilitan lainnya dilepas aja biar tdk berfungsi

      Hapus
  10. Terimakasih Mas Yok Atas informasinya..., saya pengen bikin tranceiver FM tapi waktunya belum kebagian, itu kalau tuner nya diganti tuner mistumi dan pengaturan freq nya di control dengan potensio tegangan input ke VT berarti bisa juga ya Mas Yok..???

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo diganti tuner VCO saya blum tau cara memasukkan modulasinya mas, dulu saya pernah coba lewat V tune, tapi suaranya jelek...mendingan bikin oscilator sendiri aj kalo utk pemancar

      Hapus
  11. Mas di layout pcb itu ada komponen yang nilaine blm tertera..itu nilainya berapa mas??
    Klo beli jadi tempatna mas berapa hargane mas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. capasitor coupling buffer I kasi aj 20pF, buffer 2 pake trimmer 30pF, atau di kira-kira aj sekitar 25-27pF, kapasitor bypass kasi aj 103 atau 104, utk trimmernya kasi aj 60pF (semakin turun frekuensinya nilainya akan semakin besar), kalo pengen beli jadi sms aj ya

      Hapus
  12. Posisi kapasitor bypass Nilai 104 yang deket dengan trimer 60 pFya mas..
    Sebelumna thanks atas infone..kemaren dalem yang sms..pesen rakitan tanpa tuner blok mas..itu jadine berapa mas ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. capasitor bypass ada banyak, lebih dari satu, krn semakin banyak sambungan yg di bypass akan semakin bersih dari harmonik, kasi aj 104 semua, Oiya...belum saya bkin malah mas, rencananya rangkaian mau tak ringkas lagi biar out agak gede tapi pcb tetep kecil

      Hapus
  13. pagi mas, kalau mau pesen tx kaya diatas bisa mas. oziie cilacap

    BalasHapus
    Balasan
    1. berhubung tuner blok sudah langka di pasaran & sayang kalo tuner blok cuma dipake bwt pemancar, sementara ini belum bisa mas, lagi coba membuat yg lebih bagus lagi ...tunggu ya, semoga bisa segera saya posting

      Hapus
  14. Siappp mas..ditunggu kabarna..makasih atas respone..nie dalem juga coba merakit sendiri seperti yang diskema diatas,disamping nunggu kabar dari mas yok..86..lanjut

    BalasHapus
  15. Siappp mas..ditunggu kabarna..makasih atas respone..nie dalem juga coba merakit sendiri seperti yang diskema diatas,disamping nunggu kabar dari mas yok..86..lanjut

    BalasHapus
  16. Salam kenal bang, bang bagian buffer sama finalny bisa di frequency 88-108mhz g bang. Apa perlu di modifikasi lagi? Saya mau pake pll modulator mobil bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. perlu disesuaikan pada bagian L-nya mas, coba jumlah lilitan dikurangi atau agak direnggangkan, sampai didapatkan power yang sesuai

      Hapus
  17. Ok bang, besok saya coba dulu. Oh y bang saya nayak lagi ni, jika pemancar rakitan di hidupkan menggunakan dummy load swr ny itu di anggap nol bukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dummy load digunakan sebagai antena semu dengan impedansi idealnya 50 ohm, pembacaan SWR pada saat setting pemancar, jarum forward semaksimal mungkin, sedangkan jarum reverse pada posisi seminimal mungkin

      Hapus
  18. Aq bikin boster pakai 1971 dan 1970 stlh di rakit 70 nya dingin tapi yg 71nya panas banget.gimana solusinya? Dan resistor 10 ohm dari basis ke ground 71sampai gosong

    BalasHapus
    Balasan
    1. TR 2SC1971 input max 500 mwatt, jgn sampe melebihi 500mwatt, jadi 70 dikeluarkan max cuma 500mwatt aj biar gak panas

      Hapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Bang tadi sudah saya coba, dan hasily sekitar 100m tanpa antena cuma menggunakan dummy load didalam ruangan tapi posisi saya di perkampungan yg bebas dari perumahan dan gedung2. Dari jarak pancarny itu sudah benar g bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah bagus tuh, tinggal dbikinkan antena yg match & dinaikkan

      Hapus
  21. Ok bang, blokny sangat bermanfaat buat seorang pemula

    BalasHapus
  22. Bang saya da rencana nambah bosterny lg bang. Rencana sy mau pake c1971 Dan skemanya yg ada di datashedny. Tp di datashedny di tulis freq ny 175mhz, freqny tu sudah broadband g bang? Dan di skema juga ditulis menggunakan kawat silver, jika sy gunakan kwt email pln bs g tu bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 175MHz adalah frekuensi transisinya,maksudnya bila digunakan melebihi 175MHz, maka gain (penguatan) akan menurun, keterbatasan datasheet biasanya pd skema test circuit menggunakan penguat kelas C, tidak ada keterangan untuk penguat kelas AB atau penguat kelas lainnya....biasanya saya pake kawat email biasa, tapi mgkn akan lebih bagus lagi kalo pake kawat silver

      Hapus
  23. Out of topic usul mas,gimana kl bikin project joule thief,rangkaian yng bisa menyalakan puluhan led hny dngn 1 batre 1,5v kayaknya mantab tuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. dah pernah bkin juga sbnrnya mas, tapi nggak pernah saya posting

      Hapus
  24. Bang boleh reques skema boster fm yang menggunakan c1970 dan c1971

    BalasHapus
    Balasan
    1. sbnrnya saya kepikiran juga utk membuat driver & final menggunakan 70 - 71, tapi power out tetap sesuai datasheet untuk amannya, 70 dibuat kelas A dengan max PO 500mwatt, 71 dibuat kelas AB atau C dengan PO max 7 watt saja

      Hapus
    2. Mas yok pesen boster fm dgn 71...

      Hapus
  25. Bang mau tany. 2 buah induktor yang nilai induktansiny sama tp ukuran kawat emailny berbeda apkh frequency kerjany juga sama? Maaf bang saya udah terlalu banyk bertany, dan harap maklum bang pendidikan sy cuma sampai SD

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo nilai induktansinya sama, saya yakin bekerja di frekuensi yg sama juga, cuma tetap akan berbeda dlm hal Q-faktor dan bandwithnya ....mgkn sbnrnya ada itung2annya, saya jg kurang begitu paham kalo masalah induktansi, krn nggak punya instrumen utk xperimen dg induktor :-)

      Hapus
  26. Bang gima cara mengetahui nilai trimmer? Tadi saya beli trimmer warna oren bodi plastik dan warna putih bodi keramik, kata penjualny yg oren 50pf dan yg putih 30pf tapi setelah nyampe rumah sy cek menggunakan tester capacitor nilai yg oren 2-10pf dan yg putih 2-18pf.

    BalasHapus
    Balasan
    1. lha itu dah punya capasitor meter, pake itu aj mas, di pasaran condensator trimer variannya banyak dan nggak tertulis nilainya semua, contohnya : trimer keramik kecil warna putih yg pernah saya beli ada 2 nilai yg satu 3-30pF & 3-60pF, dilihat sekilas bentuknya sama, tetapi setelah diukur ternyata nilainya berbeda

      Hapus
  27. Tp g mungkinlah bang kita bawa testerny dan langsung di cek didepanny apalagi sempat mutar trimmerny

    BalasHapus
    Balasan
    1. knapa nggak mungkin? kebanyakan penjualnya juga nggak tau kapasitasnya, jadi nggak salah kan kalo kita bawa alat testernya

      Hapus
  28. Ya bang, tadi da coba dibawa testerny, dan sy cek cuma 20pf yg paling tinggi. Sy butuh yg 30pf da g sama abg?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 30pF adanya yg plastik warna hijau, kalo yg keramik yg saya punya nilainya hampir 60pF

      Hapus
  29. berhubung stok tinggal dikit, nggak tak jual mas, dulu saya nyarinya sampe ke Semarang :-)

    BalasHapus
  30. Bang tadi dah berhasil buat bosterny, skrang saya mau buat antena dipole, antena dipole itu ada bebanny g jika di cek menggunakan multitester? Dan saya perhatikan di pipa vpc ny ada balun, balun ny tu dibuat pake kabel apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jenis open dipole kalo dicek harusnya nggak nyambung, kecuali kalo folded dipole, ujung dengan ujung bertemu, balun utk open dipole coba dibuat pake saluran coaxial transmisinya aja, dililitkan di pipanya sekitar 6-8 lilit

      Hapus
  31. Kalo yang sperti ni bang http://www.4shared.com/photo/PevC3oyzce/3609307_dipole50watt.htm
    Swr paling rendah brapa bang? Saya pake kabel rg8 dan ukuran diameter pipa aluminiumny tu boleh g yg 1/2 in?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengalaman saya dulu pernah bikin antena dipole SWR-nya sulit nyendernya, mgkn karena impedansi antena dipole adalah 72 ohm (teorinya lho), kalo yg di gambar itu brarti jenis antena open dipole tapi tanpa balun, diameter bahan katanya berpengaruh juga terhadap bandwith-nya, mgkn semakin lebar/luas, bandwith akan smkin lebar juga

      Hapus
  32. Ribet juga tu kayakny antena y bang. Menurut abang antena yg gimana yg mudah dibuat dan setting swrny mudah juga untuk freq 88-108mhz?

    BalasHapus
    Balasan
    1. gamma match & groundplane 6/8 (1/8 loading coil + 5/8 pecut bagian atasnya)

      Hapus
  33. Antena open dipole apakah da bang solusiny agar inpedansiny jadi 50 ohm?

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba dikasi balun 1:1, tapi saya blum pernah coba, bikinnya pake kabel coaxial juga

      Hapus
  34. Bang stiap menambah boster atau penguat pemancar fm apakah frequency oscilator juga bergeser? Sy lg merakit pemancar fm mulai dari oscilatorny dan setiap penbahan penguat frequency yg dari oscilator slalu bergeser dan harus setting lg freq ny, apakah memang benar sperti itu bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo bisa diusahakan jgn bergeser mas, jadi frek dari osc - final tetap linier, kalopun geser, bolehlah tapi dalam satuan KHz, jadi lebih mudah nanti pd saat proses zerobit

      Hapus
  35. Kalo ngetes frequency osc itu yg benar gimana bang? Apa perlu di kasih beban di out oscny? Dan brapa nilai bebany? Atau bebany dibuat resistor yg sperti di basis penguat kelas a yg akan kita gunakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. utk mengetahui frekuensinya pake freq. display atau freq counter, out dari osc sebaiknya power kecil aj, yg penting stabil, baru kemudian di tingkat buffer diperkuat sampe beberapa tingkat

      Hapus
  36. untuk c lpfnya pake 25pf bisa p tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dicoba aj mas, yg penting setelah dipasang LPF power outnya tetap, tidak drop atau naik, mgkn sedikit penyesuaian dengan merapatkan ato merenggangkan lilitan

      Hapus
  37. Ini penerimanya pake apa ya.???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penerimanya menggunakan radio FM yg bagian front end-nya sudah dimofidikasi utk frekuensi dibawah 87MHz

      Hapus
  38. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  39. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  40. ada toggle zerobeat, sambungannya osc1 dan osc2 maksudnya gimana itu kang ? proses zerobeat hanya seperti itu kah ? sambung saklar langsung zerobeat ? yg bisa begitu skema receivernya seperti apa om

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh...itu maksudnya pd saat saklar di posisi OSC 1, yg menyala cuma oscillator dan receiver, buffer - final nggak nyala, maksudnya utk proses zerobeat (menyamakan frekuensi antara RX & TX), pd saat posisi OSC 2, yg menyala oscilator + buffer - final...kelemahannya oscilator setelah diperkuat, frekuensinya akan bergeser, nggak linier mas, meskipun sudah menggunakan penguat kelas A, sehingga nggak bisa pas, harus pake perkiraan juga sih sebenarnya, biar lebih pas bisa ditambahkan frequency display

      Hapus
  41. Mas Hadika kalau ingin membuat Transceiver FM silakan kirim email ke saya "cehabisi@gmail.com" , nanti saya sharing skema FM transceiver yang menggunakan Tuner

    BalasHapus
    Balasan
    1. OM andi lala email sudah masuk, untuk ukuran pcb berapa X berapa mm om ?

      Hapus
  42. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  43. om yok : sorry nggak liwat reply, mau reply error terus hehehe, jadi yg di skemanya itu posisi zerobeatnya ya om ? memberi tegangan osc tuner itu saja, waktu mancar saklar pindah kebawah buat hidupin buffer ? PTT switch itu kalau ditekan relay pindah posisi memberi tegangan buffer dan tunernya, begitukah ? lalu, diskema itu VCC ada 3, yg dekat saklar toggle itu tersambung ke VCC receiver kah ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...togle switch cuma utk men zerobeatkan aj, kalo dirasa udah zerobeat, toggle switch dikembalikan ke posisi semula, jadi ketika PTT ditekan, maka yg menyala oscilator + buffer - final + antena, sedangakn receivernya akan mati, ketika dilepas, maka power akan tersambung ke receiver + antena, jadi satu antena & satu power supply digunakan bergantian untuk TX & RX mas, kelemahannya ya nggak bisa dengar suara sendiri

      Hapus
  44. zerobeatnya apakah dengan memutar receiver secara otomatis osilator berada di frekwensi -10,7 dari frek receiver ? atau mesti secara manual/2-2nya diputar ? dan bisakah 1 tuner blok untuk receiver sekaligus transmitter ? frekwensi yg muncul hanya frekwensi penerima dan osilatornya bekerja -10,7 dari frek penerima

    edisi mau coba tapi tuner cuma punya satu :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih manual mas, kalo yg versi "auto zerobeat" masih experimen saya, masih kesulitan bikin mixernya :D, pernah coba bkin pake mixer IC 7358 blum berhasil hehe...

      Hapus
  45. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  46. ditunggu yg auto zerobeat hehehe,

    btw agak OOT ini om, frekwensi yg ditunjuk di osilator itu frekwensi pembawanya kan ya ? di receiver ada osilator lokalnya 10,7 makanya stepnya 10,7 betul nggak ? kalo osilator lokal FM dipakaikan 455kc seperti osilator AM bisa nggak ya ? atau malah nyeplet kayak HT yg didekatkan ?

    BalasHapus
  47. ditunggu yg auto zerobeat hehehe,

    btw agak OOT ini om, frekwensi yg ditunjuk di osilator itu frekwensi pembawanya kan ya ? di receiver ada osilator lokalnya 10,7 makanya stepnya 10,7 betul nggak ? kalo osilator lokal FM dipakaikan 455kc seperti osilator AM bisa nggak ya ? atau malah nyeplet kayak HT yg didekatkan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan mas, bukan frekuensi pembawa tapi frekuensi oscilator lokal, pada tuner, frekuensi tuning dgn frekuensi oscilator lokal selisihnya 10,7 MHz, jadi nanti frekuensi tuning dgn frekuensi osc lokal di mix sehingga hasilnya jadi IF (intermediate frequency) = 10,7MHz, kalo mo dibuat 455KHz, jadinya nanti dual conversion (seperti receiver khusus NBFM), kalo dual conversion, IF 10,7MHz di mix lagi dgn freq Xtal 10,245MHz sehingga hasilnya jadi 455 KHz

      Hapus
  48. Ada sekema osc lain ga mas..? selain pake blok tuner...yg kira kira komponen masih gampang dicari dan murah tentunya 😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada mas,cari aj di postingan saya yg lain, biasanya saya pake TR C9018 atau C829 yg murah meriah

      Hapus
  49. ini haruz ada perizinan penggunaan frekuensi nggak mas?

    BalasHapus
  50. Maaf mas? Kalau membuat transmitter sama receiver itu frequensi nya harus sama ya.mohon pencerahannya��

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo komunikasi direct harus sama mas istilahnya half duplex, tapi kalo mau masuk RPU/Repeater harus disetting full duplex, artinya frekuensi TX & RX tidak sama

      Hapus
  51. Balasan
    1. ngko sik mas, alon-alon, wis rodo lali carane nggawe...wkwkwk...

      Hapus
    2. wakakakak ayo a di ramaikan lagi mas

      Hapus
  52. Mas.., mau tanya, dibagian osc kalau tidak pake tuner fm, tp pakai koker gmn caranya biar tetep di frekuensi 70-86 Mhz

    BalasHapus
    Balasan
    1. sederhana saja mas, untuk menurunkan frekuensi tinggal ditambah jumlah lilitan oscilatornya

      Hapus
  53. Ayo ayooo gawe brik neh

    BalasHapus