Postingan kali ini mungkin bisa dibilang jadul, expired dan out of date, karena sudah banyak yang berhasil membuatnya untuk dipergunakan sebagai alat komunikasi pada jalur 70 – 86 MHz. Namun demikian penulis akan coba berbagi pengalaman dengan para pembaca yang mungkin memiliki rencana untuk merakit pemancar tersebut sebagai bahan perbandingan. Oscillator menggunakan tuner blok yang sudah dimodifikasi sehingga range frekuensi antara 70 – 86 MHz. Kemudian buffer 1, buffer 2 dan final penulis coba menggunakan konfigurasi Kelas A dengan maksud agar linier dan broadband sepanjang frekuensi 70 – 86 MHz. Penulis juga tambahkan pre amp ECM (electret condenser microphone) 1 transistor menggunakan C945. Rancangan dibawah ini bukanlah hasil karya saya sendiri, tetapi hasil dari berbagai sumber referensi.
Skema Rangkaian
Untuk proses perakitannya, terlebih dahulu kita rangkai
oscillatornya. Apabila sudah
mengeluarkan frekuensi, maka oscilator telah bekerja dengan semestinya. Supply untuk oscillator kita lewatkan IC
regulator 7809, agar kestabilan tegangannya terjaga. Supply oscillator tersebut juga sekaligus
mensupply pre amp mic.
Transistor Final Penulis "bungkus" dengan pendingin dari bahan aluminium
Sambungkan antena dengan SWR & Power meter dan dummy
load sebagai pengganti antena untuk pengetrimannya. Kita lihat pada skala SWR & Power meter,
untuk Power meter putarlah condensator trimmer sampai didapatkan power
maksimal. Berdasarkan datasheet, 2SC2053
power out maksimal adalah 300 mWatt.
Bila kita beri tegangan 15 volt, maka power yang keluar bisa sampai 1
watt, tetapi saya tidak menyarankannya karena akan memperpendek umur
transistor.
Pada foto untuk frekuensi terendah yang ditunjukkan oleh
frekuensi konter 61,4, frekuensi sebenarnya adalah 72,1 MHz, (frekuensi konter
yang saya pergunakan sebenarnya adalah hanya untuk receiver, oleh karena itu tidak
bisa menunjukkan frekuensi yang sebenarnya) powernya sekitar 200 mWatt. Sedangkan pada frekuensi tertinggi 85,9 MHz
(terbaca 75,2 di frekuensi konter) menunjukkan power out sekitar 400 mWatt.
Pada frekuensi terendah power out sekitar 200 mWatt
Pada frekuensi tertinggi power out sekitar 400 mWatt
Hasil pengetesan di lapangan, frekuensi saya tune pada 78
MHz (terbaca 67,3), power sekitar 400 mWatt, dengan antena dipole setinggi
kurang lebih 4 meter, mampu mencapai jarak lebih dari 2 kilometer. Pada jarak 5 kilometer, sinyal indikator
receiver masih menyala, tetapi modulasinya sudah tidak jelas (kemresek dan
putus-putus).
Catatan : ada perbedaan antara skema dengan PCB. Semula saya berencana untuk memparalel
transistor pada buffer 2 dan final, sehingga pada PCB terdapat 2 buah
transistor, resistor dan capasitor untuk bagian emitornya. Tetapi ternyata hasilnya tidak berbeda jauh
sehingga akhirnya saya pakai masing – masing satu transistor saja.
Layout PCB
PCB ukuran 5 x 10 cm
Kemungkinan modifikasi :
-
Mengubah jumlah lilitan, diameter lilitan dan diameter
kawat.
-
Untuk memperbesar power out, bisa kita sambungkan
langsung kaki emitor dari buffer & final dengan ground, tetapi linearitas
akan berkurang dan tidak broadband, selain itu komponen juga akan cepat panas.
-
Mengganti kapasitor kopling dengan condensator trimmer
Demikianlah hasil dari perakitan pesawat pemancar ini,
meskipun power yang dihasilkan cukup kecil, tetapi linier dan broadband serta
minim harmonisa. Bagi pembaca yang
berminat untuk membuatnya, selamat mencoba dan semoga sukses selalu.
mas yok ntuk tuner bloknya lilitannya dirubah berpa lilitan?
BalasHapusterima kasih
karena yang dipakai cuma bagian oscillatornya, tidak usah dirubah lilitannya mas, cukup diparalel dengan capasitor aja, sekitar 10-18 pF, semakin besar akan semakin turun range frekuensinya
BalasHapusmas saya sudah bikin seperti pada sekema dan lyout di atas.pancarannya lumayan jauh tapi semua transistor panas banget...gmana ya?terus boleh minta skema finalnya gak klo bisa yang 1970+1971.saya sudah coba pke final tersebut tapi mungkin kurang liniear jadi pancarannya gak maksimal.bisa minta skema nya gak?klo berkenan kirim ke zay.timin@yahoo.co.id
BalasHapuskoq bisa panas smua? dikasi tegangan berapa volt mas? Kalo saran saya kasi 12 volt aja, karena konfigurasi kelas A memang terkenal tidak efisien, banyak energi terbuang menjadi panas, kelebihannya adalah lebih linier, tapi harusnya yang panas cuma 2053/2538 aja, coba nilai capasitor koplingnya diperkecil aja
Hapusmas di komen di atas mas yok bilang "tidak usah dirubah lilitannya mas, cukup diparalel dengan capasitor aja" capasitor yg diparalel yg mana ya mas,soalnya c nya banyak banget?
BalasHapusgambar:http://tinypic.com/view.php?pic=r77g5f&s=8
maksud saya lilitan yang ada di tuner blok cukup diparalel dg C utk menurunkan frekuensinya, jadi gak ada di skema mas
Hapusitu kan ada 3 lilitan yg diparalel smua kasih C satu satu atau bagaimana maaf banyak tanya
Hapusskalian kalo ada skema yg tambah final 70 kalo ada,
Hapushehehe *ngarep*
krn yg dipake cuma oscilator, yg diparalel lilitan bagian atas aj mas, sbnrnya ada pake 70 cuma blum sempat saya posting, kalo pake rangkaian diatas buat dorong 71 dah bisa mas, kalo bwt dorong 70 bisa overdrive malah rusak 70-nya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusmakasih mas besok saya coba
Hapusrooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooojes
BalasHapusmasih rame apa ga ya rojesnya, rencana mau pasang rpu di gunung kapur tuban kalo emang masih rame di jalur fm 3-4 meter band ini.
BalasHapussepi mas, tapi gara2 tulisan saya ini beberapa temen dah mulai gatel tangannya hehe... dipasang aja mas RPU-nya, siapa tau bisa nyampe sini
Hapusmas yok rmh nya di mana? kaloasaya di bjnegoro jatim, ya nanti kalo ud terpasang saya mau reprt ke anda ,rpu nyampai sana apa ga, GANTI.
Hapussaya posisi di Pati Mas, jangan di 81,8 karena ada spletan kuat dari radio komunitas disini, RPU yang bisa ditangkap disini 81,1 (central 10), 84,6 (Kalisidi) semuanya berposisi di Kab. Semarang
HapusDan punya recive yang peka dan selektif apa ga mas yok
BalasHapussaya biasa pake mitsumi yang VCO, range frekuensi 70-110MHz
Hapusmitsumi mas yok pakai ic ap? apa la 1260 juga ,karena aku pakai mitsumi ic 1260 cuma peka di 88 ke atas untuk buat ke bawah budeg. ya mas 81,1 di bjnegoro besar bnget di monitor, u/ 84,6 blm monitor aku mas, input berapa mas yang 81,1 dan 84,6.
BalasHapusya, pake LA1260 juga...81,1 input di 72,6, aq pake 2053 (200mwatt) cuma kuat gerakin roger beepnya aj dari sini mas, modulasinya blum bisa masuk, mgkn kalo diperkuat lagi baru bisa
Hapuskalo yg 84,6 dari sini terpantau lemah, tapi temanku yg rumahnya di gunung sering masuk juga, inputnya 75,2 mas...selamat mencoba
Hapusternyata bisa mas, dengan power 200mwatt tadi malam saya berhasil masuk RPU Central 10, tapi mesti nunggu sepi, krn power kecil kalah sama lokalan
Hapustest rpu in 738 ot 817 mas yok monitor apa ga, umpama kalo monitor berpa persen di trima
BalasHapusdi terima disana dengarr apa ga mas yok
BalasHapussaya gak denger mas, tapi temenku di gunung dah tak suruh monitor
Hapussaya udah cek ke magetan di trima 90 persen mas untuk rpu gunung kapur tuban, belum tau yang ke arah timur dan barat apa bisa dengar rpu ini , in 73,8 out 81,7 / 81,8.
Hapuskalo disini frekuensi 81,7-81,8 kena spletan radio "histawa" mas, jadi ya gak dengar
Hapusradionya apa ga di sempitkan lg biar ga kena anakan radio brocast , daerah angin angin itu daerah mana mas,
BalasHapusJADI di freq berapa yang ga ada anakan radio brodcast di tempat mas yok. biar tak coba ke titik bersih itu.
BalasHapusfrekuensi 79-80 bersih mas, gak bisa mas itu emang spletan kuat dari dulu, dah saya coba pake tuner baik modifan maupun VCO tetep aja ada
Hapusokelah kalo begitu, kalo rpu janjang dengar apa ga di sana in 735 ot 814.
BalasHapussayup-sayup bisa denger mas, omongannya gak jelas, tapi roger beepnya terdengar jelas
Hapuskalo outny di 81,95 apa terdengar di sana mas. rpu punden.
BalasHapusTesting riceeek
BalasHapusMas minta skema roger beebnya... Saya malah kangen sama brik2an
BalasHapusOK, saya arahkan ke blog temen saya aj yg udah berhasil bikin, saya bikin spt skema tsb tapi suaranya pelan banget, silakan kunjungi : http://omrin-file.blogspot.com/2014/02/roger-beep.html?m=0
HapusSalam kenal mas yok,aku pun dari pati juga.dulu pun aku selalu ngebrik dengan kawan" tlogowungu atas.tapi sekarang sudah lama vakum alias berhenti.saya mau tanya apa masih rame sekarang pada ngebrik mas kok pengen buat lagi.sebab saya masih ada antena,
BalasHapusSalam kenal mas yok,aku pun dari pati juga.dulu pun aku selalu ngebrik dengan kawan" tlogowungu atas.tapi sekarang sudah lama vakum alias berhenti.saya mau tanya apa masih rame sekarang pada ngebrik mas kok pengen buat lagi.sebab saya masih ada antena,
BalasHapusSalam kenal jg, kalo sekarang di Pati sendiri personil yg aktif cuma sekitar 4 ekor, termasuk saya :D .... tapi di daerah Kudus ke selatan, masih banyak mas, kalo sekarang gak perlu bikin pesawat dg power gede, cukup pesawat kecil aja, trus masuk ke RPU (Radio Pancar Ulang), yang bisa saya tangkap sekitar 4 RPU (Kalisidi, Sentral 10, Boyolali & Merapi)...yang jadi tantangan, bagaimana caranya dengan pesawat kecil tapi bisa mancar kemana2 mas hehe....
HapusItu yg aku harapkan mas......biar bisa kenal sama teman-teman briker yg di jauh sana
HapusItu yg aku harapkan mas......biar bisa kenal sama teman-teman briker yg di jauh sana
Hapus