Bagi Para Pembaca yang memiliki bekas baterai laptop, jangan dibuang dahulu. Kita bisa memanfaatkan cell Li Ion type 18650 di dalamnya untuk membuat battery pack yang bisa kita manfaatkan untuk project portable atau sekedar untuk penerangan di kala terjadi mati lampu. Berdasarkan pengalaman Penulis, baterai laptop yang sudah tidak bisa dipakai, tidak keseluruhan cell baterai di dalamnya rusak / tidak bisa dicharge. Biasanya hanya 1 atau 2 cell saja yang mungkin mati atau "tertidur". Cell baterai bekas laptop memiliki kelebihan tersendiri bila dibandingkan dengan Anda membeli cell ukuran 18650 di toko. Cell 18650 kebanyakan tidak murni mampu menyimpan arus seperti yang tertera di tulisannya. Lain halnya dengan baterai bekas laptop yang memang diperuntukkan sebagai power supply laptop yang memang membutuhkan daya besar. Rata - rata baterai bekas laptop memiliki cell dengan ukuran 3,7 Volt 4400 mAh.
Foto di bawah ini Penulis membongkar baterai bekas laptop untuk diambil cell-nya. Perhatian : Pastikan hanya baterai laptop yang sudah rusak saja, karena sayang kalau baterai yang masih bagus kita bongkar. Penulis tidak berencana untuk memperbaikinya, maka dari itu wadahnya langsung Penulis hancurkan saja. Hati - hati pada saat membongkarnya, jangan sampai melukai body cell Li Ion-nya, karena pada beberapa cell, body cell mempunyai kutub positif. Apabila terjadi luka pada body cell, maka tamballah dengan isolator untuk menghindari terhubung pendek dengan kutub negatifnya.
Baterai bekas laptop diatas merupakan jenis baterai 6 cell. Kita bisa mendapatkan setidaknya 4 atau 5 cell yang masih bagus, karena biasanya terdapat 1 atau 2 cell yang tidak bisa dicharge dengan cara normal dan biasanya cell yang abnormal tersebut terletak di bagian pinggir / ujung.
Langkah selanjutnya adalah mengecek tegangan masing - masing cell dengan menggunakan multitester, yang kita posisikan pada Voltmeter DC dengan pilihan selektor 12 Volt.
Ukur satu per satu cell yang ada. Apabila tegangan terukur menunjukkan lebih dari 3 volt, maka cell dalam kondisi bagus dan bisa kita charging dengan cara biasa.
Ternyata benar, ada 2 cell yang ketika Penulis cek, tegangannya dibawah 3 volt dan terletak di pinggir, maka cell dengan kondisi tersebut mempunyai 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama cell mati dan tidak bisa di charge lagi, kemungkinan kedua cell "tertidur" dan bisa dibangunkan lagi dengan metode "TRICKLE CHARGE". Untuk cara - cara melakukan Trickle Charge silakan para Pembaca membuka postingan Penulis sebelumnya (http://elektronikanalog.blogspot.co.id/2015/03/charger-multicell-li-ion-sla-dengan.html).
Selanjutnya kita pisahkan masing - masing cell, tetapi satu hal lagi yang menjadi perhatian, potonglah pada bagian pelat penghubung antar cell untuk memudahkan kita menyambungkannya kembali dengan menggunakan kabel, karena badan cell Li Ion tidak bisa disolder. Jangan melepaskan bagian yang tersambung dengan las titik nya.
Foto dibawah ini, bagian cell yang sudah Penulis pisah - pisahkan, 2 cell bagian bawah sudah Penulis tandai untuk diberikan perlakuan khusus, sedang 4 cell diatasnya bisa kita charge dengan cara normal.
Sambungkan kembali 3 cell secara seri untuk mendapatkan tegangan 11,1 - 12,6 volt. Kemudian kita berikan isolator seperlunya untuk melindungi bagian yang memungkinkan terjadinya hubungan arus pendek.
Dibawah ini merupakan battery pack 12 volt buatan Penulis yang siap digunakan untuk berbagai project portable.
Perhatikan bagian sambungan antar cell-nya. Penulis tidak melepas bagian las titik untuk memudahkan penyolderan, karena body cell Li Ion tidak bisa disolder. Apabila sudah terlanjut melepas bagian las titik-nya, maka Pembaca memerlukan battery holder untuk menyambungkan antar cell-nya.
Akhirnya Penulis ucapkan selamat berkarya, semoga sukses selalu.