Kamis, 25 April 2013

Menurunkan Range Frekuensi Tuner Blok FM


Untuk memodifikasi Tuner Blok PTO atau Permeability Tuned Oscillator atau yang lebih akrab disebut "Balok Tuner", dimana standar setting pabrik biasanya pada range frekuensi 87 - 108 MHz, terlebih dahulu kita harus memahami prinsip dasar perubahan frekuensi pada rangkaian oscillator.  Cara kerja Oscillator bisa diibaratkan bagaikan sebuah pendulum atau bandul, dimana panjang tali bandul adalah nilai L (satuan Henry) dan berat bandul adalah nilai C (Farad).  Resonansi pada frekuensi tertentu akan terjadi antara L dan C.  Bila nilai L diperbesar dengan nilai C tetap, maka frekuensi pergerakan bandul akan turun, sebaliknya jika diperkecil maka frekuensi pergerakan bandul akan naik.  Demikian pula dengan nilai C, jika C diperkecil maka frekuensi akan naik dan bila diperbesar nilainya maka frekuensi akan turun.  Namun, bukan hanya frekuensi oscilatornya saja yang akan kita turunkan, tetapi juga penala dan band pass filter yang akan berpengaruh pada sensitifitas tuner tersebut.  Pada praktek kali ini penulis akan coba menurunkan range frekuensi tuner balok menjadi sekitar 76 - 90 MHz.



Dengan demikian ada 2 cara untuk menurunkan range frekuensi tuner balok, yaitu dengan menambahkan lilitan atau memperbesar nilai C.  Dalam tulisan ini, penulis mempraktekkannya dengan menambah nilai L.  Perubahan untuk menaikkan nilai L atau induktor bisa dilakukan dengan cara memperkecil ukuran kawat atau menambah jumlah lilitan.  Berdasarkan pengalaman penulis, modifikasi tuner balok dengan cara menaikkan nilai L hasilnya lebih bagus daripada memperbesar nilai C.

Langkah pertama : Siapkan tuner balok boleh yang baru, atau lama, yang penting masih standar dalam hal sensitifitas.  Pada praktek penulis menggunakan tuner balok merek Rayden.  Berhasil juga penulis terapkan pada tuner balok merek Astello.

Selanjutnya siapkan solder, kemudian bukalah solderan pada gambar yang penulis tandai dengan kotak warna merah.

Bukalah kaleng penutupnya, maka akan terlihat sirkuit bagian bawah dari balok tuner.  Bukalah solderan pada bagian yang penulis tandai.  Tanda X merupakan lilitan oscilator, kemudian dua sebelahnya adalah penala dan band pass filter.  Bila Anda tidak ingin repot cukup paralelkan condensator pada tiga lilitan tersebut.  Namun hasil yang didapat kurang memuaskan, karena biasanya akan menangkap spleteran / harmonisa dari radio komersial dan sensitifitas akan berkurang.
Setelah keempat bagian tersebut kita lepaskan solderannya, maka kita bisa melepas PCB tuner.
Masih ada lagi bagian yang akan kita lepaskan.  Perhatikan gambar dibawah ini.  Kita ambil obeng plus untuk membuka baut yang menahan koker, ferit serta tuas tuner.  Tanda kotak merah adalah solderan antara penutup atas dengan rangka tuas tuner blok.
Setelah bagian tersebut kita lepaskan, maka antara tuas, koker dan ferit bisa kita buka.

Terdapat tiga buah koker yang sama dengan lilitan kawat aslinya sekitar 0,5 mm.  Ambil koker tersebut, kita ambil kawatnya dan kita ganti dengan kawat yang berdiameter lebih kecil, misalnya 0,3 mm.  Semakin kecil kawatnya maka nilai induktansi L akan semakin besar, akibatnya range frekuensi akan semakin turun.


Gambar dibawah ini adalah koker yang sudah penulis ganti kawatnya dengan ukuran 0,3 mm.  Untuk memperkuatnya bisa kita tambahkan isolasi, agar lilitan tidak berubah-ubah.

Gantilah kawat pada ketiga koker tersebut.  Hati-hati bila menggunakan kawat 0,1 atau 0,2 mm karena akan mudah putus.  Jangan lupa untuk mengerok ujung kawat untuk menghilangkan lapisan emailnya agar bisa kita solderkan pada PCB.

Selanjutnya kita pasang kembali semuanya seperti semula.  Mulai dari tuas dan ferit, tutup atas, PCB dan juga tutup bawahnya.

Akhirnya tuner blok siap kita gunakan.  Pasangkan rangkaian IF Amplifier pada tuner dan juga frekuensi konter untuk mengetahui perubahan range frekuensinya.



Frekuensi terbawah pada 77,0 MHz




Frekuensi teratas pada 92,5 Mhz


Berdasarkan hasil tes, sensitifitas cukup bagus dan bersih dari harmonisa radio komersial.  Meskipun belum mencapai target turun sampai 76 Mhz, tetapi menurut penulis sudah cukup untuk kita pergunakan.  Di Indonesia range frekuensi 70 - 87 Mhz pada mode FM belum banyak dipergunakan sehingga kita bisa mempergunakan range frekuensi tersebut untuk ber eksperimen.  Akhirnya penulis ucapkan selamat mencoba semoga sukses.


40 komentar:

  1. Artikel yang menarik gan, sekedar share gan setahu saya frekuensi 75 Mhz digunakan pada sistem bantu pendaratan pesawat penerbangan sipil pada bandara bandara diseluruh dunia termasuk indonesia, hati hati pak gangguan pada pita frekuensi ini dapat membahayakan dunia penerbangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih informasinya Mas, saya malah blum tahu kalo 75 MHz digunakan utk jalur penerbangan, memang sih saya pernah tune di frekuensi 75, sepertinya memang jalur sibuk tetapi saya tidak dpt mendengarkannya menggunakan Radio FM, mungkin menggunakan mode AM, SSB atau mungkin jg dicoding, untuk lebih amannya paling rendah 76MHz aja ya, seperti band broadcastnya Jepang di 76 - 90 MHz

      Hapus
  2. iya mas, ini lebih jelasnya di wiki:
    http://en.wikipedia.org/wiki/Marker_beacon

    BalasHapus
  3. artikel yang menarik pak,,,
    saya ada pertanyaan nih pak,,,
    itu berapa kali jumlah lilitannya pak?
    kok tidak dijelaskan disitu,,
    terima kasih pak,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya telah membongkar beberapa merek tuner yang ada di pasaran, ternyata masing-masing merek mempunyai jumlah lilitan yang berbeda-beda, tetapi rata-rata sekitar 7-7,5 lilitan, untuk menurunkannya dililit aja sampe full sepanjang ulirnya menggunakan kawat dengan diameter yang lebih kecil daripada aslinya. misalnya 0,1-0,3mm

      Hapus
  4. pak apa bisa diturunkan sampai 30 mega atau dibawahnya ..sekalian bagiamana menurunkan nilai x tal freq..

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum pernah coba untuk range HF pak, karena kebanyakan komunikasi pada range HF menggunakan mode AM, yang menggunakan mode FM cuma radio control pada 27MHz, secara teori sih bisa, cuma kokernya harus diganti dan lilitannya agak dirapatkan, saya jg blum pernah bermain-main dg X-tal sehingga blum bisa menjawab pak :)

      Hapus
  5. artikel sangat bermanfaat, thanks mas yok kpn2 sy akan coba stlh dpt mic wirelessnya,, krn sy sgat tertarik dgn hal elektro,,

    BalasHapus
  6. mas mau nanya bagaimana caranya mengetahui tuner blok rusak atau tidak menggunakan multimeter?,soalny sy td beli tuner blok di pasar lowak yaa maksudnya biar ngirit gituh hehehe:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba dibuatkan penguat IF aja mas, trus disambungkan, kalo masih bisa menangkap siaran radio brarti masih hidup, kalo pake tester aja gak bisa coz itu sudah berupa rangkaian, bukan komponen

      Hapus
  7. owhhh:O
    mas minta dong schematic penguat IF pluss pcbnya kirim ajah ke email sy: arifoelo@rocketmail.com

    BalasHapus
  8. He hehehehe udah bosen masbro... mau nurunin apa naikin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo mo naikin maximal bisa sampe brapa mas? saya Blum pernah coba hehe...

      Hapus
  9. kalau naik aku pernah nyoba dengan mengurangi lilitan disemua tabung koker tuner disisakan 3,5lilit disetiap koker,,, jalur kom penerbangan dan ht/2meterband bisa termonitor,,

    BalasHapus
  10. Untuk menurunkan frekuensinya, jumlah lilitannya sama kan dengan jumlah lilitan tuner yang aslinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mas, sesuai dengan alur yang ada dililit sampe full

      Hapus
    2. Maaf mas kurang paham. misalkan tuner yang aslinya lilitannya 10 lilit, trus diganti dengan email diameternya lebih kecil tapi jumlah lilitannya juga 10 lilit kan?

      Hapus
    3. ya mas, gitu maksudnya, seandainya masih muat ditambah lilitan lagi maka frekuensi akan semakin turun

      Hapus
  11. Saya telah memodifikasi tuner astello, 3 lilitan sy ganti dengan email skitar 0.1mm
    kok ada spleter radio komersilnya y? trus freq Max 100Mhz. rncana tuner bloknya mau dibuat WT . Cara menghilangkan spleternya gimana mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. merk yg satu itu memang gitu mas, gak bagus kalo dimodif frek bawah, (saya dah bikin 3, salah satunya pake astello, problemnya sama) tapi coba aja di trim feritnya, jangan yg bagian osilator tapi bagian bandpass filter/booster & tuning (tabung tengah & bawah)....cari penerimaan yg paling kuat & bagus suaranya

      Hapus
  12. Mas, Kalau 3 lilitan ditambah Capasitor kok suara spleternya berkurang y (suara desis)? tpi bagaimana dalam hal sensitifitas,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa juga mas, dites aja, biasanya saya kalo ngetes pake wireless mic, tak taruh di rumah sebelah, trus receiver disetting sampe suara dari wireless mic terdengar jelas

      Hapus
  13. Mas, gimana cara menambah jumlah lilitan? pny sy lilit sampai penuh sepanjang ulirnya dengan email paling kecil/tipis, tapi frekuensi cuma turun sedikit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pernah juga mengalami yg seperti itu pd tuner merek astello, ada yang kasi saran lilitannya diseri ato ditumpuk, saya coba tidak berhasil juga (emang rada aneh tuner merek yang satu ini), kalo kesulitan dg cara mengganti lilitan, diparalel capasitornya aja mas, dengan kaki capasitor dibuat sependek mungkin, ukurannya dibuat sama semua aja

      Hapus
    2. Itu Freq Counternya kit Display FM ya?
      trus utk mengecek frekuensinya apakah harus menggunakan rangkaian IF Amplifier?

      Hapus
    3. bisa, tapi pembacaan frekuensinya minus 10,7MHz

      Hapus
  14. Mas, kalau pake tuner merk Rayden, jika lilitannya ditumpuk/diperbanyak apakah dapat menurunkan frekuensinya sampe dibawah 80MHz?

    Sy coba tuner astello ditumpuk jg gak brhasil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau rayden tinggal diganti pake kawat yg lebih kecil aja mas, dengan cara ditumpuk saya belum pernah berhasil, kalo astello setelah saya amati ternyata di pasaran ada beberapa macam, astello yg model lama hampir sama dengan rayden, tapi yang model baru susah banget modifikasinya...temen2 yg berhasil cuma memparalelkan capasitor ke lilitan setelah itu feritnya ditrim lagi sampe sensitif & selektif...(bagian ngetrimnya ini yang paling susah)

      Hapus
  15. Balasan
    1. sekarang sudah jadi barang langka mas, jadi kalopun ada yg jual harganya jadi mahal .... coba kunjungi alamat ini mas : http://elektronickits.blogspot.com/2013/06/digital-fm-display-5-seven-segmen.html .....saya pernah 2 kali beli tuner mitsumi sama Mas Haze, pelayanan profesional

      Hapus
    2. mas rangga lawe...alamat jalan bylira nomer 163. kelurahan tunggul wulung, kecamatan lowok waru kota malang, hp 085 635 27 220.... briker menyediakan tuner mitsumi macam ini... salam kenal dari broto kaliangkrik magelang

      Hapus
  16. Maaf om itu untuk jarak brapa meter ya..?
    Trus untuk alat nya apa cuma menggunakan tuner aja apa ada alat lg untuk menambahkan nya..
    Untuk voltase nya brapa volt om..
    Maaf masmas pemula dalam hal ginian..hehehe

    BalasHapus
  17. Masukkan komentar Anda...om klo nambahin biar lebih peka gmn soalnya yg masuk cuma frekuensi yg radio resmi aja

    BalasHapus
  18. Mau tanya mas..saya punya mainan dan saya pingin tau gimana supanyabisa tau frekwensi brapa yg di gunakan

    BalasHapus
  19. mas cara bikin fm tunner biar peka bangett dan banyak chanel radio yg dirubah apanyaa yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang jelas harus pake antena luar mas, trus kalo cara temen saya, bagian input diberi kepala tuner lagi, tapi cuma diambil bagian lilitannya aj, tapi setiap pidah frekuensi harus diputer juga, jadi diberi semacam "tuned band pass filter"

      Hapus
  20. Mas, kalo frekuensinya sudah berhasil diturunkan apakah pada fm displaynya jyga terbaca sesuai frekeunsi yang bekerja?

    BalasHapus
  21. Mas apa berlaku di semua tunerkah mas makasih imponya sangat membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. kliatannya iya mas, yang saya pernah coba dulu merek sakata, rayden & astelo

      Hapus