Senin, 30 November 2015

WBFM Transceiver 70-87 MHz

Setelah lama berkutat dengan mendesain dan mencoba beberapa rancangan, akhirnya Penulis memberanikan diri untuk memposting rangkaian WBFM Transceiver ini.  Meskipun masih sistem "split" (terpisah antara TX dan RX), tetapi Penulis sudah mencobanya dan hasilnya lumayan handal.  Rangkaian ini sudah Penulis rakit sebanyak 3 kali dengan hasil yang memuaskan.  Sengaja Penulis mendesain dalam bentuk yang "portable" tetapi tetap "powerful" dengan 5 watt power out.  Penulis juga sudah mencoba menghidupkannya dengan menggunakan baterai Li ION maupun aki, dengan hasil power out yang tetap sama dan bahkan lebih jernih suaranya apabila dibandingkan menggunakan adaptor.
Projek ini merupakan penggabungan dari rangkaian Transmitter dan Receiver dengan sistem modulasi Wide Band FM.  Pemisahan antara Transmitter dan Receiver dilakukan oleh komponen Relay yang secara bergantian akan memberikan koneksi power dan antena sekaligus secara bergantian.  Bila tombol PTT (push to talk) ditekan, maka Transmitter akan menyala dan antena akan terkoneksi dengan bagian out dari transmitter.  Bila tombol PTT dilepas, maka pesawat pada posisi Receive.
Karena masih "split", bila kita ingin menggunakan sistem half duplex, maka dilakukan proses zerobeat untuk menyamakan antara frekuensi TX dan RX.  Salah satu kelebihannya adalah bisa digunakan untuk memasuki RPU (Radio Pancar Ulang) yang kebanyakan menggunakan sistem full duplex, selain itu juga apabila lawan bicara kita yang masih dalam tahap belajar merakit, terkadang oscilatornya kurang stabil, sehingga bisa kita ikuti dengan menyesuaikan dan mentuning RX kita agar tetap bisa berkomunikasi.
Skema dibawah ini mungkin terlihat "rumit", tetapi Penulis mencoba untuk menggambarkannya secara detail dan sudah Penulis bagi dalam blok - blok, sehingga memungkinkan untuk dimodifikasi nilai-nilai komponennya.
Seperti biasa dalam perakitan pemancar, bagian oscilator kita rakit terlebih dahulu.  Setelah oscilator bekerja sesuai dengan harapan, barulah merakit bagian selanjutnya.  Adapun desain PCB serta layoutnya adalah seperti dibawah ini.
PCB ukuran 7,6 x 9,1 cm

Lay out dan tata letak komponen
  
Jalur Perkabelan

Untuk selanjutnya, kita gunakan kabel inti 4 kita sambungkan dengan Ground, PTT, Speaker & Mic.  Tombol PTT kita sambungkan dengan push switch dan ground (lihat skema).  Sakelar, Mic dan Speaker kemudian kita masukkan dalam box extramic yang dihubungkan dengan kabel inti 4 tersebut.  Foto - foto dibawah ini merupakan pengetesan pesawat yang sudah berhasil Penulis rakit dan ditempatkan dalam box bekas echo chamber, sehingga secara keseluruhan bentuknya cukup mungil dan ringkas.

 
 Pesawat dalam tahap pensettingan dan pengetesan

Bisa juga kita tambahkan indikator LED untuk TX dan RX

Tampak depan dari kiri ke kanan adalah Jack Extramic, TX tune, RX tune,
indikator TX/RX dan ON/OFF Volume
 
Foto bagian dalam pesawat, regulator oscilatornya Penulis menggunakan IC 78L09
agar lebih "low power consumption"

Meskipun mungil tetapi powerful dengan Final C1971

Pesawat tampak dari belakang, dari kiri konektor BNC untuk antena, jack stereo yang Penulis fungsikan untuk konektor Frekuensi Display dan Jack DC untuk Power Supply

 
 Frekuensi Display Penulis buat secara modular atau terpisah untuk lebih menghemat baterai

  
Akhirnya Pesawat siap untuk beraksi

Apabila para Pembaca ingin mencoba membuatnya, maka Penulis ucapkan selamat mencoba dan semoga sukses selalu.

35 komentar:

  1. Mas Yok, kira-kira kalo transceivernya dibuat dgn 1 tuner block seberapa rumit? jadi nggak usah pake zero beat lagi. Mungkin ditambah rangkaian mixer 10,7mhz gitu mas. Bisa dicopy..ganti..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedang di coba mas hehe...kelebihannya kalo yg model gini bisa masuk RPU, krn udah mode full duplex, tapi repotnya untuk komunikasi direk musti pake zerobeat, kalo gak punya freq display agak repot

      Hapus
    2. Siipp Mas Yok. Tetap semangat....

      Hapus
    3. Ayo mas bikin lagi Ben rame

      Hapus
  2. Mas Yok bisa dapat TR 2053/1970/71 beli di mana ya? Itu kan barang langka ya mas. Ada info toko yang jual di mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. di beberapa toko online masih ada yg jual, kalo saya kbetulan masih punya stok

      Hapus
  3. Balasan
    1. tunernya jenis VCO merek mitsumi, jadi tuningnya pake potensiometer

      Hapus
  4. Balasan
    1. walah....ya isih apik nggone njenengan to Kang

      Hapus
  5. Mas Yok, kalo mau di frekwensi 88 s/d 108 komponen mana yg harus dirubah ? thanx

    BalasHapus
    Balasan
    1. dimainkan di bagian lilitan oscilatornya aj mas, jumlah lilitan dikurangi maka frekuensi akan naik

      Hapus
  6. Assalamualaikum wr wb.
    Mau tanya mas kalau ciri2 transistor C1971 yang asli gimana?
    trus kisaran harga berapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam, ciri2 setau saya, ada logo mitsubishi, tulisannya tidak simetris, cenderung miring malah, tulisan sablonan warna putih, kaki tidak ada bekas sambungan, urutan kakinya BEC, bila diukur HFE-nya < 100

      Hapus
  7. Mas itu B8910 jenis varaktor ya,? terus itu pake relay berapa pin kaki..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. btul mas,BB910 tepatnya, relay menggunakan yg 8 pin

      Hapus
  8. OLá bom dia , o amigo poderia liberar o esquema eletrico do contador de frequencia que esta usando neste radio pois estou tentando fazer este contador de frequencia mas falta o esquema eletrico se tiver e puder fornecer mandar para ( junior106.98@gmail.com ) obrigado

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf saya nggak paham omongannya om ...xixixi

      Hapus
  9. Mas.. Bisa kirim komponen lengkapnya gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. liat skema trus coba diuraikan sendiri kan bisa

      Hapus
  10. Masih bingung liat layout bagian relay om..iti pake berapa pin..?

    BalasHapus
  11. itu lilitan FB brp lilit y mas,,,?

    BalasHapus
  12. Om boleh saya order g? Pingin belajar buat

    BalasHapus
  13. Om boleh minta file eagle atau spritlayout nya?

    BalasHapus
  14. Mas yok tx rx saya terpisah gimana caranya dijadikan satu box dan antena 1 yang saya pakai 2 antena tx dan rx

    BalasHapus
    Balasan
    1. wow...2021 masih ada yg baca ternyata, TX & RX nya dibuat nyala bergantian mas, demikian jg antena nya dipake bergantian

      Hapus
    2. Asalamualaikum
      Mau menanyakan.rangkaian diatas bisa jangkauan bisa berapa km?
      Dan saya mau menanyakan tentang trimer.kelebihan trimer dandang apa om? Terimakasih

      Hapus
    3. Wa'alaikumsalam....
      Pancaran sangat tergantung lokasi, matching dan ketinggian antena mas. Kalo setau saya trimmer dandang biasanya digunakan untuk high power, jadi lebih tahan panas, krn bahannya terbuat dari aluminium kayaknya. Tapi saya nggak begitu suka karena diliat dari bentuknya banyak ngabisin tempat hehehe....

      Hapus
  15. Analog juga digital sama menariknya sampai saat ini juga saya masih soder2 buat hoby aj membuaat pemancar fm

    BalasHapus
  16. lanjut biar gak lupa dgn kenangan lama

    BalasHapus
  17. hello here i would like to know which power output and how length for antenna , if i need to make a portable ? thank you very much for your answer you will give to me

    BalasHapus