Pada versi sebelumnya yang bisa dilihat pada http://elektronikanalog.blogspot.co.id/2015/04/membuat-sendiri-sakelar-infra-merah.html, Penulis menggunakan transformerless power supply, dengan maksud agar bentuk lebih mungil dan harga lebih murah, tetapi ternyata transformerless power supply tersebut tidak mampu bertahan lama. Oleh karena itu, Penulis berusaha mengupdate versi awal sakelar infra merah tersebut.
Tidak banyak perubahan sebenarnya, hanya pengganti blok transformerless power supply dengan power supply standar menggunakan transformator bekas (atau baru) yang diambil dari power supply booster TV. Tentu saja dengan penggantian tersebut, bentuknya akan menjadi agak besar tetapi kelebihannya tidak muncul panas yang berlebihan, sehingga bisa dikatakan efisiensi lebih tinggi dibanding versi sebelumnya . Perubahan lainnya, apabila pada versi sebelumnya Penulis menggunakan regulator linier 7805 sebagai supply rangkaian, dengan alasan efisiensi juga maka pada versi update ini regulator tegangan Penulis ganti dengan dioda zener.
Skema Rangkaian Sakelar Infra Merah
Transformator booster TV memiliki output tegangan 24 volt AC, 200 mA yang kemudian disearahkan oleh empat buah dioda yang membentuk konfigurasi bridge, sehingga dihasilkan full wave DC output yang kemudian di filter oleh elco dengan kapasitas 1000uF/50Volt, sehingga dihasilkan tegangan DC yang lumayan halus untuk mensuplai rangkaian. Alternatif lain bisa juga menggunakan transformator bekas PC amplifier yang memiliki tegangan output 9 Volt 200 mA
Terdapat dua buah dioda zener dalam rangkaian, Dioda Zener 5 volt digunakan untuk stabilizer tegangan menuju ke rangkaian, sedangkan dioda zener yang satunya bisa kita ubah, tergantung relay yang kita gunakan. Bila kita gunakan relay 5 volt, maka dioda zener juga ukuran 5 volt, bila kita gunakan relay 9 volt, maka dioda zener juga kita pakai ukuran 9 volt, demikian juga bila kita gunakan relay 12 volt, maka dioda zener juga 12 volt.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, pada layout terdapat jalur yang berbahaya, karena langsung tersambung ke tegangan tinggi PLN 220 Volt, sehingga setelah kita rakit dan kita ingin mengetes-nya, maka sebaiknya kita letakkan saja, jangan sampai dipegang dengan tangan. Terutama jalur di bawah transformator dan relay. (lihat layout PCB)
Layout PCB
Tata Letak Komponen
Desain PCB (4,69 x 8,89 cm)
Pada percobaan diatas, bagian "ALAT" belum disambungkan dengan beban apapun. Bagian ini bisa kita sambungkan langsung dengan peralatan yang ingin kita kontrol. Adapun besarnya beban "ALAT" yang kita pasangkan menyesuaikan dengan kemampuan relay yang kita gunakan.
Akhirnya Penulis ucapkan selamat mencoba dan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H, Mohon Maaf Lahir Batin.