Dalam pembuatan rangkaian pemancar, seringkali kita memerlukan alat untuk mengecek apakah sebuah oscillator dapat ber-oscilasi menghasilkan frekuensi atau tidak. Pada dasarnya sinyal yang dihasilkan oleh oscilator, yang kemudian diperkuat oleh Buffer tingkat 1 dan selanjutnya adalah berupa listrik AC (alternating current / listrik arus bolak-balik) yang mempunyai frekuensi tertentu. Untuk mendeteksi sinyal tersebut maka diperlukan penyearah atau rectifier yang akan mengubah listrik AC menjadi DC (direct current / listrik arus searah). Seperti halnya dalam teknik power supply, untuk menyearahkan listrik AC menjadi DC, maka komponen yang dipergunakan adalah dioda.
Dalam kesempatan kali ini penulis akan men-share tentang membuat sendiri RF Probe atau pendeteksi sinyal RF dengan menggunakan komponen yang banyak terdapat di pasaran. Ada dua macam RF probe yang akan penulis ulas pada kesempatan kali ini. Skema pertama dibawah ini cukup menggunakan tiga buah komponen saja, yaitu 2 buah dioda germanium dan LED. Dioda germanium bisa menggunakan tipe IN4148 atau IN60. Komponen LED bisa kita pergunakan warna sesuka hati kita.
Cara menggunakannya sederhana, cukup kita tempelkan Probe pada bagian yang "dicurigai" dan LED akan menyala jika ada sinyal yang keluar dari bagian yang "dicurigai" tersebut. Kuat atau lemahnya sinyal akan mempengaruhi terang atau redupnya nyala LED.
Pada photo diatas, RF probe tersebut penulis buat secara asal-asalan tetapi bisa bekerja dengan baik.
Namun demikian kelemahan dari RF probe tersebut adalah bila sinyalnya kecil, maka LED tidak akan menyala. Berdasarkan pengalaman, RF probe jenis diatas hanya akan bisa mendeteksi output dari Buffer tingkat - 2, untuk mendeteksi output dari oscillator atau Buffer tingkat - 1 belum bisa.
Rancangan RF probe yang kedua bisa kita gunakan untuk mendeteksi sinyal yang lemah dari oscillator dan buffer 1 sampai final, outputnya dapat kita baca dari skala VU meter.
Cara penggunaannya, bagian ground kita sambungkan dahulu dengan ground objek yang akan kita cek, kemudian bagian probe kita tempelkan pada bagian yang "dicurigai". Potensiometer digunakan untuk mengatur sensitifitas. Misal objeknya adalah oscillator atau buffer 1, maka sensitifitas kita atur pada posisi tertinggi, karena sinyal yang dikeluarkan masih sangat lemah. Bila objeknya adalah buffer 2, 3 dan seterusnya maka sensitifitas harus kita kurangi, karena penguatannya sudah lumayan besar. Trimpot 10K kita atur dahulu sebelumnya agar ketika bagian ground disambungkan dengan ground, jarum VU pada posisi paling kiri / tidak bergerak.
Photo diatas adalah RF probe skema kedua buatan penulis.
Sekedar tips dari penulis, bila para Pembaca berniat untuk merangkai sebuah pesawat pemancar radio, maka rangkailah per bagian secara bertahap. Bagian pertama dan yang utama adalah oscilator, pastikan rangkaian oscilator memiliki komponen regulator tegangan secara independen dan tidak terbebani atau terpengaruh oleh buffer atau final. Bila bagian oscillator sudah selesai dirangkai, lakukan pengetesan, apakah sudah menghasilkan sinyal atau belum ? baru kemudian rangkailah Buffer 1 dan lakukan pengetesan pada output Buffer 1. Kemudian yang tidak kalah penting adalah tes apakah ada harmonisa atau oscilasi liar. Caranya beri tegangan rangkaian buffer, tetapi rangkaian oscilator dimatikan atau tidak diberi tegangan. Jika jarum VU meter tetap bergerak, padahal oscilator dimatikan, maka bisa dikatakan rangkaian buffer Anda mengeluarkan osilasi liar. Idealnya, apapun jenis kelas pada buffer, tidak akan mengeluarkan sinyal apabila tidak mendapat sinyal dari oscilator.
Selamat berkarya dan semoga sukses selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar