Minggu, 13 November 2016

TIPS : Memperbaiki Sendiri Lampu Bohlam LED

Apabila para Pembaca di rumah memiliki lampu led yang mati, jangan segera dibuang dan jangan segera menghakiminya bahwa tidak bisa diperbaiki.  Mengapa demikian? Karena apabila kita amati, skema lampu led sebenarnya amatlah sederhana, berbeda sekali dengan lampu hemat energi jenis neon.
Perhatikan skema di bawah ini :


Skema tersebut Penulis gambar dari Lampu LED merek tidak terkenal.  Apabila kita amati, maka led dirangkai secara seri, sehingga apabila salah satu led mati, maka semua led tidak akan menyala.
Dengan demikian, apabila para Pembaca memiliki lampu led yang mati, maka langkah pertama adalah membuka tutup depannya yang berbentuk seperti mangkuk.  Alat yang dibutuhkan untuk membuka misalnya obeng min (negatif) atau pisau, jangan khawatir untuk memecahkannya karena tutup depan terbuat dari bahan plastik.  Setelah terbuka, maka akan terlihat led array atau jajaran led yang dirangkai secara seri.  


Alat selanjutnya adalah multimeter.  Sakelar pada posisi ohm meter X1, kemudian kita tes satu per satu lednya.  Led yang sudah mati biasanya terdapat titik hitam pada bagian tengahnya.
Langkah selanjutnya lepaslah led yang sudah mati tadi dengan menggunakan solder.  Kemudian gantilah led tipe SMD tersebut dengan menggunakan led jenis bright white yang biasa digunakan untuk lampu senter.  Mungkin foto di bawah ini akan memperjelas uraian di atas.


Untuk setiap led yang mati, Penulis ganti dengan 2 buah led biasa yang diparalel.  Referensi Penulis tentang led jenis SMD ini sangat kurang, sehingga khawatir apabila arus yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan led biasa, sehingga Penulis ganti dengan 2 buah led biasa yang disusun paralel.


Jangan lupa untuk memperhatikan posisi kaki LED, agar tidak terbalik antara anoda dan katoda-nya.  Bila terbalik, maka akan terjadi reverse bias, akibatnya listrik tidak bisa mengalir dan lampu tidak akan menyala.

Foto diatas merupakan bohlam led yang sudah diganti lednya, sehingga bisa menyala kembali.  Sederhana sekali bukan ?  Selamat mencoba !

2 komentar:

  1. Mantap Pak. Masih setia dengan analog ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...sekedar share aj Pak, iya...utek-nya cuma nyampe segitu :D

      Hapus